24 Oktober
Lamongan, Sidongayah NEWS -- Asisten Kepala Perum Bulog Subdivre Jatim Sukandar SN menyampaikan bahwa kemampuan Bulog untuk membeli hasil panen petani di Kabupaten Lamongan hanya sebatas 7 persen. Oleh karena itu dia menyebut program satu desa satu lumbung pangan yang dicanangkan Bupati Fadeli merupakan program yang bagus untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga komoditas.
Hal itu disampaikannya saat Sosialisasi Program Satu Desa Satu Lumbung Pangan dan Pengadaan Gabah di Dalam Negeri, di Pendopo Lokatantra, Selasa (01/04).
Dari data yang disampaikan oleh Sukandar, target pengadaan beras dalam negeri (Ada DN) untuk wilayah Sub Divre Bojonegoro tahun ini sebesar 200 ribu ton. Rinciannya, untuk Bojonegoro dijatah penyerapan 100 ribu ton, Tuban dijatah 66 ribu ton dan jatah paling rendah untuk Lamongan sebesar 34 ribu ton.
Sedangkan realisasi penyerapan beras hingga 28 Maret 2014, masih menurut Sukandar, tercapai 17.119 ton atau sebesar 8,6 persen untuk wilayah Sub Divre Bojonegoro. Dengan rincian penyerapan Bojonegoro sebesar 3.566 ton atau 3,6 persen, Tuban sebesar 5.186 ton atau 7,9 persen dan penyerapan terbesar adalah di Lamongan sebesar 8.367 ton atau sebanyak 24,6 persen dari target.
Di kesempatan yang sama Fadeli menyebut ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Dikatakannya, petani memiliki kedudukan yang strategis namun sering kali petani dirugikan karena jatuhnya harga komoditas pangan di saat panen raya, keterbatasan modal usaha baik untuk pengolahan, penyimpanan maupun distribusi sedangkan saat musim tanam harga komoditas menjadi tinggi.
Oleh karena itulah, sambung dia, untuk membangun ketahanan pangan, tahun ini dia mencanangkan Program Satu Desa Satu Lumbung Pangan untuk menjaga stabilitas harga komoditas, terutama padi Kabupaten Lamongan.
“Dari 474 desa dan kelurahan di Kabupaten Lamongan, masih terdapat 229 desa yang belum mempunyai lumbung pangan. Oleh karena itu di tahun 2014, Pemerintah Daerah menganggarkan dana sebesar Rp. 1.000.000 bagi setiap desa untuk memfasilitasi pembangunannya”, Ungkap Fadeli.
Bupati Fadeli juga berharap agar dari 19.611 ha lahan yang saat ini siap panen, hasil panen tersebut tidak langsung dijual namun dapat disimpan di lumbung pangan desa setempat. Sehingga ada nilai tambah bagi gabah yang dipanen dan bisa lebih memberi kesejahteraan.
Dalam acara yang diikuti oleh kurang lebih 400 peserta dari SKPD terkait, 27 camat, UPT Dinas Pertanian, Gapoktan dan Kepala Desa yang belum mempunyai lumbung pangan ini mendatangkan narasumber dari Pokja Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur Zainal Abidin MS dan Asisten Kepala Perum Bulog Subdivre Jatim Sukandar SN.
sumber : berita trans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar