12 Oktober
Sidongayah NEWS -- Tim nasional Indonesia U-19 harus melupakan mimpinya tampil di Piala Dunia Junior setelah tersisih di babak penyisihan Grup B Piala Asia U-19. Harapan tim asuhan Indra Syafri untuk melaju ke putaran kedua pupus setelah dalam pertandingan kedua penyisihan grup menyerah 0-1 kepada Australia U-19 di Stadion Thuwanna, Yangon, Minggu (12/10) .
Indonesia menjadi satu-satunya tim yang sama sekali belum meraih nilai di Grup B. Saat ini "Tim Merah" putih terbenam di posisi terbawah. Pesaing lainnya di grup ini yakni Uzbekistan dan Uni Emirat Arab akan bertanding setelah laga Indonesia melawan Australia.
Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri memutuskan untuk menurunkan Ravi Murdianto dan Paulo Sitanggang sebagai starter dalam laga ini. Namun Maldini yang saat melawan Uzbekistan tampil sejak menit awal kali ini duduk di bangku cadangan. Indonesia harus memetik kemenangan untuk menghidupkan peluang lolos ke putaran kedua setelah sebelumnya menyerah 1-3 saat bertemu Uzbekistan.
Menit ke-18, gawang Indonesia hampir saja kebobolan. Sebuah tendangan memanfaatkan umpan dari sepak pojok terarah ke sisi kiri gawang "Garuda Jaya". Beruntung Fatchurahman berada di posisi yang tepat dan langsung menghalau bola.
Penjaga gawang Ravi Murdianto tampil gemilang saat mementahkan serangan Australia pada menit ke-29. Peluang "Young Socceroos" berawal dari umpan terobosan Brandon Borrello. Jaushua Sotirio lalu membawa bola ke kotak penalti. Namun Ravi lebih cekatan dan berhasil merebut bola dari kaki pemain bernomor punggung 21 ini.
Secara keseluruhan penampilan anak asuhan Indra Sjafri tampil lebih baik dibandingkan ketika bertemu Uzbekistan. Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan bisa mengimbangi permainan lawan.
Namun ciri permainan timnas U-19 yang mengandalkan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, tak tampak dalam pertandingan ini. Para pemain Indonesia malah kerap terlihat menerapkan umpan panjang yang tentunya bisa diantisipasi dengan baik olehpemain-pemain Australia yang unggul dalam soal fisik.
Ravi kembali menjadi pahlawan ketika berhasil memotong bola umpan di depan gawangnya. Kalau saja dia gagal menangkap bola, Borrello pasti bisa memanfaatkan dengan baik peluang itu.
Pada menit ke-39, giliran Indonesia yang mendapat peluang. Ilham Udin berhasil merangsek ke pertahanan Australia. Setelah sedikit menggocek bola untuk mendapatkan ruang tembak, dia kemudian melepaskan tendangan. Sayang bola hasil tembakannya berhasil diblok pemain belakang lawan.
Salah satu kelemahan lain pasukan Indonesia dalam pertandingan ini adalah terlalu mudah kehilangan bola. Mengandalkan keunggulan postur tubuh mereka, para pemain Australia memang dengan mudah mengganggu pergerakan pemain Indonesia dan bahkan mencuri bola yang dikuasai "Tim Merah Putih".
Indonesia mengakhiri babak pertama dengan tendangan jarak jauh Paulo Sitanggang ke arah gawang Australia. Namun kiper Jordan Thurtell dengan mudah meredam tendangan ini.
Memasuki babak kedua, pelatih Indra Sjafri menarik Dinan Yahdian dan menggantinya dengan Dimas Drajad.
Indonesia mendapat peluang emas ketika pada menit ke-51, Evan Dimas berhasil masuk ke di kotak penalti dari sisi kiri dan memberi umpan ke mulut gawang. Sayangnya tak ada pemain Indonesia yang menyambut gelandang asal Surabaya itu.
Terlihat jelas, permainan pasukan Indonesia berubah. Mereka berhasil mendominasi permainan dan terus menekan tim asukan Paul Okon. Pada menit ke-56, Ilham Udin berhasil merangsek masuk ke sisi kiri pertahanan Australia dan membawa bola hingga kotak penalti.
Bola yang lepas dari kontrol Ilham kemudian dieksekusi Evan Dimas sedikit dari luar kotak penalti. Namun sepakan keras kapten Indonesia itu berhasil ditepis kiper Thurtel.
Gawang Indonesia akhirnya jebol pada menit ke-65 oleh Jaushua Sotirio. Sotirio berhasil mencetak gol setelah mendapat umpan dari Brandon Borrello.
Setelah tertinggal mental bermain pasukan Indonesia pun anjlok. Praktis Indonesia tak lagi mampu menguasai permainan. Tak ada inisiatif untuk membangun serangan. Hal ini diperparah dengan buruknya akurasi umpan-umpan mereka.
Setelah kebobolan, Indonesia dibuat tak berdaya dan terus-menerus mendapat tekanan. Hanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain-pemain Australia dan masih solidnya lini belakang yang membuat "Garuda Jaya" tak kemasukan lagi. Sampai wasit meniup peluit panjang, skor 1-0 untuk keunggulan Australia tak berubah.[adm]
Sumber:AFC
Wow Mantap Min
BalasHapusTerima kasih atas info-infonya min :)