06 Oktober
Sidongayah NEWS -- Bekerja di Pabrik Timah Risikonya Sama Seperti di Pembangkit Nuklir. Resiko paling ditakuti bagi manusia yang dekat atau bekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah terpapar radiasi yang sangat buruk untuk kesehatan. Resiko semacam ini juga bisa dialami pekerja di pabrik pengolahan timah atau masyarakat di sekitar pabrik timah berdiri.
Karena kandungan yang ada di timah mengandung uranium, yang selama ini menjadi bahan baku nuklir. Seperti yang di katakan oleh Kepala Pengelola Museum Timah Indonesia Muhammad Taufik, mengatakan risiko terpapar radiasi nuklir bagi pekerja di industri timah karena dalam timah banyak terkandung uranium."Jadi jika dikumpulkan dalam jumlah besar, uranium dalam timah ini bisa memaparkan radiasi yang berbahaya bagi tubuh," kata Taufik.
Disamping itu efek dari berdirinya pabrik timah di sekitar laut juga pasti nantinya akan berdampak terhadap lingkungan laut yang pada akhirnya akan merusak lingkungan laut dan mematikan penghasilan nelayan.
Untuk akibat yang di timbulkan oleh pengolahan pabrik baja selain polusi udara, gatal kulit, suhu sekitar yang panas akibat peleburan besi dan baja dan masih banyak lagi dampak yang tidak terlihat.
Dari hal inilah ada beberapa warga yang mempertanyakan mengenai apa tujuannya dengan didirikannya pabrik timah atau baja di desa Sedayulawas khususnya di dusun Wedung Kec. Brondong, Kab. Lamongan apabila isu ini andai benar adanya. Apalagi dalam pantauan warga di tempat yang di indikasi sebagai tempat berdirinya pabrik timah atau baja, saat ini pabrik sudah mulai pembangunan awal dengan memasang bongbase di tepi laut, tapi tanpa ada sosialisasi sama sekali terhadap warga, baik warga Sedayulawas ataupun warga Wedung dan Ngesong.
Melalui lembaga swadaya masyarakat LSM PERINTIS LAMONGAN akan mempertanyakan hal ini kepada pihak-pihak terkait di desa. Pihak terkait di desa harus benar-benar memikirkan dampak atau efek baik buruknya untuk jangka panjang buat generasi penerus atau warga desa sekitar pabrik timah atau baja ini.[adm]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar