Kamis, 12 Desember 2013

Konjen: Peluang Kerja 2000 Suster di HK Belum Pasti

12 Desember
Sidongayah - KONSUL Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Hong Kong Chalief Akbar Tjandraningrat, Jumat, (29/11/2013) menyatakan pihaknya masih harus memastikan lagi mengenai benar tidaknya tersedia lowongan pekerjaan untuk 2000 tenaga semi formal sebagai caregiver atau suster penjaga orang jompo di Hong Kong.

Angkanya (bahwa ada 2000 lowongan untuk caregiver), memang kami dapatkan dari asosiati panti jompo di Hong Kong, tapi tentang kepastiannya, masih perlu kami konfirmasi lagi secara resmi dengan Departemen Labour (Hong Kong),” kata Chalief.

Dalam kunjungan sehari ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, Kamis, (28/11/2013), Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat sempat menyebut tentang adanya 2000 lowongan tenaga kerja sebagai caregiver di Hong Kong ini.




Namun Konjen Chalief menyatakan, belum ada permintaan resmi dari Pemerintah Hong Kong untuk mendatangkan 2000 suster penjaga jompo dari Indonesia. “Selain itu, spesifikasi untuk pekerjaan ini juga sangat rumit, terutama harus bisa berbahasa kantonis, dan juga masih harus dibahas lagi tentang standarnya (untuk bisa melamar pekerjaan ini), cukup sulit,” kata Chalief.
Profesi sebagai suster penjaga orang jompo atau caregiver, digolongkan sebagai profesi semiformal, yang merupakan salah satu profesi target rencana Pemerintah Indonesia dalam Road Map 2017.

Pada Road Map 2017 ini, Pemerintah Indonesia berencana menghentikan pengiriman semua pekerja informal sebagai pekerja domestik ke luar negeri, dan menggantikannya dengan pekerja semi formal dengan jabatan caregiver, babysitter (pengasuh bayi), housekeeper (pengurus rumah) dan cooker (tukang masak). Keempat profesi ini menjamin adanya jam kerja yang jelas, tidak harus tinggal bersama majikan dan jumlah gaji yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar