08 Desember
Diet Ideal Untuk Kencing Manis
Sidongayah - Diet Ideal Untuk Mengatasi Kencing Manis dokter anda atau penasihat diet anda akan menganjurkan diet yang ideal bagi anda pengolaan diabetes
Anda dan itu tergantung pada beberapa faktor. Ini mencakup kebiasaan
makan anda sekarang, gaya hidup, usia, jenis kelamin, pekerjaan, kadar
kolesterol darah, adanya tekanan darah tinggi, dan beberapa masalah kesehatan lainnya, jika ada.
Beberapa penelitian telah mengidentifikasi bahwa orang gemuk yang mempertahankan berat badannya menggunakan banyak energi
dari pada dengan orang dengan berat badan normal. Ini hanya dapat
terjadi jika mereka mengonsumsi lebih banyak energi daripada biasanya.
Dibawah ini akan dijabarkan beberapa pendekatan yang efektif untuk
mengurangi pasokan kalori dan karenanya menurunkan berat badan.
Berat badan anda dianggap normal dan anda akan memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih rendah jika indeks massa ubuh anda kurang dari 25. Jika indeks berada antara 25 dan 30, anda dianggap kelebihan berat badan dan berisiko mengalami masalah kesehatan. Jika indeks massa tubuh anda lebih dari 30, berarti anda kegemukan dan berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan.
Apa Itu Pertukaran Makanan?
Pertukaraan makanan adalah suatu proses yang dimana anda dapat mengganti kalori yang jumlahnya setara di dalam kelompok makanan yang sama. Misalnya, anda mengganti satu chapati dengan serealia lain, seperti nasi, kentang atau roti dalam jumlah yang kira-kira dapat memberikan kalori yang sama dengan satu chapati. Berbagai kelompok dimana pertukaran dapat dilakukan: sereal, daging, susu dan produk-produk susu, kacang-kacangan dan biji-bijian lemak dan minyak serta buah-buahan dan sayur-sayuran.
Konsistensi dalam diet anda adalah salah satu faktor penting untuk menunjang kontrol yang efektif atas diabetes. Ini artinya, anda perlu mengonsumsi kira-kira sejumlah karbohidrat, protein,dan lemak yang sama setiap kali makan. Kuantitas setiap makanan ini sebaiknya didasarkan pada tingkat aktivitas fisik anda dan jadwal pemberian insulin dan obat-obatan diabetes. Ini berarti jenis makanan yang anda konsumsi pada waktu yang berbeda sama pentingnya dengan total kalori yang anda konsumsi selama sehari.
Anda perlu mengikuti tiga aturan dalam pertukaran makanan:
Penderita diabetes mellitus harus menjaga kadar gula dalam darahnya selalu normal. Kadar gula darah normal adalah 200mg/dl. Penderita diabetes mellitus juga harus menjalani pengobatan seumur hidupnya.
Buncis mengandung b-sitosterol dan stigmasterol yang berfungsi untuk merangsang produksi insulin tanpa membuat kelebihan insulin itu sendiri. Untuk mendapatkan khasiat terbaik untuk merangsang produksi insulin, sebaiknya ambil buncis yang hijau dan bentuknya utuh. Buncis dicuci bersih dengan air mengalir, lalu direbus dengan menggunakan air sebanyak dua gelas (satu gelas 200 ml) hingga tersisa satu gelas. Lalu hasil rebusan diminum setiap hari, dua kali sehari pada pagi hari dan malam hari sesudah makan. Selain direbus, buncis juga bisa diblender dan dimakan mentah. Rebusan buncis diminum setiap hari hingga gejala diabetesnya hilang. Untuk mengetahui kadar gula dalam darah bisa dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Selama menjalani terapi minum air rebusan buncis bisa dilakukan kombinasi dengan terapi akupuntur.
Karena pengobatan buncis menggunakan bahan alami maka tidak menimbulkan efek samping, asalkan buncis yang dikonsumsi hasil buatan sendiri dan tidak menambahkan pemanis atau bahan kimia lainnya. Selain itu, penderita diabetes wajib untuk melakukan pengaturan pola makan dan gaya hidup yang sehat dengan cara olahraga yang teratur, minum banyak air putih, mengurangi makan yang manis-manis dan mengandung karbohidrat tinggi. Konsumsi nasi merah juga sangat disarankan oleh penderita diabetes mellitus ini. Dianjurkan juga untuk berolahraga aerobik seperti jalan cepat dan bersepeda. Proses penyembuhan diabetes mellitus tergantung dari pola pengobatan yang harus rutin seminggu dua sampai tiga kali.
Gambar Makanan untuk diet ideal kencing manis
- Menghitung pasokan dan penggunaan energi anda.
- Target berat badan yang diinginkan
Berat badan anda dianggap normal dan anda akan memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih rendah jika indeks massa ubuh anda kurang dari 25. Jika indeks berada antara 25 dan 30, anda dianggap kelebihan berat badan dan berisiko mengalami masalah kesehatan. Jika indeks massa tubuh anda lebih dari 30, berarti anda kegemukan dan berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan.
- Memprediksi rasio penurunan berat badan
- Merencanakan diet yang sesuai
Apa Itu Pertukaran Makanan?
Pertukaraan makanan adalah suatu proses yang dimana anda dapat mengganti kalori yang jumlahnya setara di dalam kelompok makanan yang sama. Misalnya, anda mengganti satu chapati dengan serealia lain, seperti nasi, kentang atau roti dalam jumlah yang kira-kira dapat memberikan kalori yang sama dengan satu chapati. Berbagai kelompok dimana pertukaran dapat dilakukan: sereal, daging, susu dan produk-produk susu, kacang-kacangan dan biji-bijian lemak dan minyak serta buah-buahan dan sayur-sayuran.
Konsistensi dalam diet anda adalah salah satu faktor penting untuk menunjang kontrol yang efektif atas diabetes. Ini artinya, anda perlu mengonsumsi kira-kira sejumlah karbohidrat, protein,dan lemak yang sama setiap kali makan. Kuantitas setiap makanan ini sebaiknya didasarkan pada tingkat aktivitas fisik anda dan jadwal pemberian insulin dan obat-obatan diabetes. Ini berarti jenis makanan yang anda konsumsi pada waktu yang berbeda sama pentingnya dengan total kalori yang anda konsumsi selama sehari.
Anda perlu mengikuti tiga aturan dalam pertukaran makanan:
- Gantilah makanan di dalam waktu makan yang sama.
- Gantilah makanan dalam jumlah yang cepat.
- Gantilah makanan dari kelompok makanan yang sama.
Mengatasi Kencing Manis
Hingga saat ini, diabetes mellitus (DM) merupakan penyakityang sangat menakutkan penyakit ini masih menjadi ancaman serius bagi masalah kesehatan di Indonesia. Diabetes mellitus menjadi salah satu penyebab berbagai penyakit berat seperti stroke, serangan jantung dan gagal ginjal. Dari tahun ke tahun jumlah penderita diabetes mellitus pun semakin bertambah.Penderita diabetes mellitus harus menjaga kadar gula dalam darahnya selalu normal. Kadar gula darah normal adalah 200mg/dl. Penderita diabetes mellitus juga harus menjalani pengobatan seumur hidupnya.
Salah satu alternatif untuk mengatasi diabetes mellitus atau kencing manis adalah
dengan buncis.
Buncis selama ini dikenal hanya sebagai salah satu jenis sayuran yang cukup digemari oleh banyak orang. Namun, tak banyak orang yang tahu jika ternyata buncis juga dapat digunakan sebagai salah satu obat tradisional untuk merangsang produksi insulin dalam tubuh secara alami.
Buncis merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang biasanya
diolah menjadi sayuran. Tak banyak ornag yang tahu jika buncis dapat
berguna untuk mengatasi diabetes mellitus atau kencing manis. Bagaimana
cara mengolahnya?Buncis selama ini dikenal hanya sebagai salah satu jenis sayuran yang cukup digemari oleh banyak orang. Namun, tak banyak orang yang tahu jika ternyata buncis juga dapat digunakan sebagai salah satu obat tradisional untuk merangsang produksi insulin dalam tubuh secara alami.
Buncis mengandung b-sitosterol dan stigmasterol yang berfungsi untuk merangsang produksi insulin tanpa membuat kelebihan insulin itu sendiri. Untuk mendapatkan khasiat terbaik untuk merangsang produksi insulin, sebaiknya ambil buncis yang hijau dan bentuknya utuh. Buncis dicuci bersih dengan air mengalir, lalu direbus dengan menggunakan air sebanyak dua gelas (satu gelas 200 ml) hingga tersisa satu gelas. Lalu hasil rebusan diminum setiap hari, dua kali sehari pada pagi hari dan malam hari sesudah makan. Selain direbus, buncis juga bisa diblender dan dimakan mentah. Rebusan buncis diminum setiap hari hingga gejala diabetesnya hilang. Untuk mengetahui kadar gula dalam darah bisa dilakukan pemeriksaan kadar gula darah. Selama menjalani terapi minum air rebusan buncis bisa dilakukan kombinasi dengan terapi akupuntur.
Karena pengobatan buncis menggunakan bahan alami maka tidak menimbulkan efek samping, asalkan buncis yang dikonsumsi hasil buatan sendiri dan tidak menambahkan pemanis atau bahan kimia lainnya. Selain itu, penderita diabetes wajib untuk melakukan pengaturan pola makan dan gaya hidup yang sehat dengan cara olahraga yang teratur, minum banyak air putih, mengurangi makan yang manis-manis dan mengandung karbohidrat tinggi. Konsumsi nasi merah juga sangat disarankan oleh penderita diabetes mellitus ini. Dianjurkan juga untuk berolahraga aerobik seperti jalan cepat dan bersepeda. Proses penyembuhan diabetes mellitus tergantung dari pola pengobatan yang harus rutin seminggu dua sampai tiga kali.
Penyakit Kencing Manis Diabetes
Penyakit kencing manis diabetes adalah suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan
kadar gula (glukosa) darah secara terus menerus (kronis) akibat
kekurangan insulin baik kuantitatif maupun kualitatif. Pada
mereka yang menderita penyakit kencing manis diabetes, penyebabnya bisa
diakibatkan produksi insluin yang kurang (kuantitas) maupun produksinya
cukup tetapi kualitasnya yang berkurang. Jika hal ini dialami penderita,
maka badan menjadi lemas karena tidak bisa memperoleh energi, tapi
kadar gula darahnya meningkat. Tubuh tidak bisa menggunakan glukosa yang
ada dalam darah untuk diubah menjadi energi yang dibutuhkan.
Kelebihan glukosa bisa menyebabkan banyak masalah termasuk kekurangan cairan (dehidrasi), kejang dan kadang kala jika tidak diobati bisa menyebabkan pingsan yang disebut dengan koma diabetikum. Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi karena meningkarnya terus menerus kadar gula darah adalah kerusakan pembuluh darah, jantung, ginjal, saraf, dan mata.
Penyakit kencing manis diabetes dapat menyerang siapa saja dengan segala lapisan umur dan sosial ekonomi.
Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia ditemukan
prevalensi DM sebesar 1,5%-2,3% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun.
Penyakit kencing manis diabetes adalah suatu keadaan dimana terjadi kadar gula darah melebihi kadar normal, yaitu gula darah puasa >126 mg/dL. Hal ini dapat diakibatkan oleh gangguan produksi insulin dari pankreas ataupun ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara maksimal. Insulin berfungsi untuk membawa gula darah masuk ke dalam hati, otot, dan sel lemak. Jika insulin tidak berfungsu, terjadi pemecahan gula dari hati dan otot yang menyebabkan gula darah meningkat. Gejala penting diabetes adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak minum), polyphagia (banyak makan), namun berat badan menurun.
Kelebihan glukosa bisa menyebabkan banyak masalah termasuk kekurangan cairan (dehidrasi), kejang dan kadang kala jika tidak diobati bisa menyebabkan pingsan yang disebut dengan koma diabetikum. Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi karena meningkarnya terus menerus kadar gula darah adalah kerusakan pembuluh darah, jantung, ginjal, saraf, dan mata.
Penyakit kencing manis diabetes adalah suatu keadaan dimana terjadi kadar gula darah melebihi kadar normal, yaitu gula darah puasa >126 mg/dL. Hal ini dapat diakibatkan oleh gangguan produksi insulin dari pankreas ataupun ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara maksimal. Insulin berfungsi untuk membawa gula darah masuk ke dalam hati, otot, dan sel lemak. Jika insulin tidak berfungsu, terjadi pemecahan gula dari hati dan otot yang menyebabkan gula darah meningkat. Gejala penting diabetes adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak minum), polyphagia (banyak makan), namun berat badan menurun.
Perkembangan Penyakit Kencing Manis
Banyak orang pada awalnya tidak tahu bahwa mereka menderita
diabetes. Di negara maju seperti Amerika misalnya, dari sekitar 16 juta
penderita diabetes, hampir 7 juta diantaranya baru mengetahui diri
mereka mengidap diabetes setelah mengalami komplikasi di berbagai organ
tubuh. Sedangkan di negara-negara Asia, lebih dari 50% (bahkan ada yang
mencapai 85%) penderita diabetes mengalami hal yang serupa.
Usia di atas 40 tahun, adanya riwayat keturunan diabetes dan badan terlalu gemuk merupakan faktor risiko utama seseorang teekan diabetes. Laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan, bahwa sekarang sudah ada sekitar 230 juta penderita diabetes. Angka ini terus bertambah hingga 3 % atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.
Dengan demikian, jumlah penderita diabetes diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2025 dan setengah dari angka tersebut berada di Asia, terutama India, Cina, Pakistan dan Indonesia.
Pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang disimpan di hati dan glukosa yang dikeluarkan dari hati. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat. Kelebihan ini keluar melalui urine.
Oleh karena itu, urine menjadi banyak dan mengandung gula. Penyebab keadaan ini hanya dua. Pertama, pankreas kita tidak mampu lagi memproduksi insulin. Kedua, sel kita tidak memberi respons pada kerja insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga glukosa tidak padat masuk ke dalam sel.
Jenis Diabetes
Penyakit diabetes memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu :
Akibat malafungsi dalam produksi dan penggunaan insulin, jumlah glukosa yang di produksi tetap tinggal didalam aliran darah, menyebabkan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Pada gilirannya, sel-sel tubuh tidak memiliki cukup gula darah untuk menyediakan energi yang dibutuhkan.
Secara normal tubuh kita mengubah makanan yang kita konsumsi menadi gula atau glukosa, yang digunakan untuk memproduksi energi. Hal ini dilakukan oleh pankreas, suatu organ yang terletak dekat lambung. Pankreas membuat suatu hormon yang disebut insulin, meletakkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel, yang dengan demikian memungkinkan glukosa memasuki insulin. Insulin bertindak sebagai kunci membuka reseptor agar glukosa memasuki sel. Sel-sel itu kemudian mengolah glukosa untuk memberikan energi pada tubuh.
Pankreas membuat insulin dalam jumlah yang cukup, tetapi karena sebab-sebab tertentu , insulin tidak efektif dalam menyalurkan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Kelainan seperti ini disebut resistensi insulin. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor ;
Usia di atas 40 tahun, adanya riwayat keturunan diabetes dan badan terlalu gemuk merupakan faktor risiko utama seseorang teekan diabetes. Laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan, bahwa sekarang sudah ada sekitar 230 juta penderita diabetes. Angka ini terus bertambah hingga 3 % atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.
Dengan demikian, jumlah penderita diabetes diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2025 dan setengah dari angka tersebut berada di Asia, terutama India, Cina, Pakistan dan Indonesia.
Pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang disimpan di hati dan glukosa yang dikeluarkan dari hati. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat. Kelebihan ini keluar melalui urine.
Oleh karena itu, urine menjadi banyak dan mengandung gula. Penyebab keadaan ini hanya dua. Pertama, pankreas kita tidak mampu lagi memproduksi insulin. Kedua, sel kita tidak memberi respons pada kerja insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga glukosa tidak padat masuk ke dalam sel.
Jenis Diabetes
Penyakit diabetes memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu :
- Tipe 1, ini adalah penyakit autoimun, yang kebanyakan berkembang pada masa kanak-kanak atau pada orang dewasa dibawah umur 30 tahun. Diabetes yuwana berkembang pada masa kanak-kanak dan harus ditangani dengan pemberian insulin. Jumlahnya mencapai 5-10% dari seluruh penderita diabetes di dunia. Pada diabetes tipe 1, tubuh kehilangan kemampuan untuk membetuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Ketika insulin tidak tersedia, glukosa tetap tinggal didalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Orang yang mengidap diabetes tipe 1 harus menerima suntikan insulin agar dapat terus hidup.
- Tipe II, jenis diabetes ini berkembang pada masa dewasa. Penyakit ini berkembang karena berkurangnya produksi insulin atau penggunaan insulin yang tidak efektif. Bentuk ini mencakup 90-95% penderita diabetes di seluruh dunia. Para wanita selama kehamilan dapat mengalami diabetes tipe II yang disebut diabetes gestasional. Sekitar 40% wanita dengan diabetes gestasional selama kehamilan akan mengalami diabetes tipe II dalam kurun waktu empat tahun .
Akibat malafungsi dalam produksi dan penggunaan insulin, jumlah glukosa yang di produksi tetap tinggal didalam aliran darah, menyebabkan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Pada gilirannya, sel-sel tubuh tidak memiliki cukup gula darah untuk menyediakan energi yang dibutuhkan.
Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis
yang muncul secara perlahan, terjadi karena adanya gangguan pada sistem
metabolisme karbohidrat, yaitu pankreas tidak dapat memproduksi cukup
insulin atau tubuh tidak dapat mempergunakan untuk mengubah gula darah
menjadi energi. Pola makan yang berlebih menjadikan fungsi pankreas
melemah, akibatnya tubuh kelebihan glukosa (hiperglikemia). Tubuh
penderita diabetes menjadi tidak mampu memproduksi atau menggunakan
secara efektif hormon insulin yang berfungsi mengatur gula darah. Akibat
kekurangan atau tidak adanya insulin, glukosa menumpuk dalam sirkulasi
darah. Itu sebabnya penderita diabetes sering merasa haus yang
berlebihan dan sering buang air kecil.
Hal tersebut menyebabkan kadar gula darah meningkat melebihi batas normal, (sekitar 80 mg% saat puasa, dan 120 mg% 2 jam setelah makan). Yang lebih buruk lagi, penderita bisa mengalami rasa tidak nyaman pada perut, pandangan kabur, sulit bernapas atau merasa lelah, dan pusing. Hiperglikemia bisa diatasi dengan mengonsumsi minuman bebas gula, atau cairan tanpa kafein. Mengonsumsi karbohidrat yang tinggi juga berpeluang meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah akan meningkat, merusak jaringan saraf tepi dan otonom di seluruh tubuh, serta memicu hipertensi, stroke, serangan jantung, kebutaan, dan kerusakan ginjal. Usia diatas 40 tahun, lebih beresiko menderita penyakit diabetes.
Diyakini bahwa kelebihan lemak dalam tubuh dapat mengganggu kerja normal fungsi insulin, yaitu hormon yang dilepaskan oleh pankreas. Hormon tersebut merupakan zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah pada kondisi yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi, atau disimpan sebagai cadangan energi. Pada saat melakukan aktivitas fisik, kadar gula darah bisa menurun, karena otot menggunakan glukosa untuk energi.
Selain menyalurkan glukosa ke dalam tubuh, insulin juga membantu pembentukan jaringan otot dan lemak dengan menyimpan glukosa dalam bentuk glukogen sebagai cadangan energi dalam tubuh. Apabila produksi insulin cukup dan bekerja dengan efektif, kadar glukosa dalam darah dipertahankan pada kisaran 60-115 mg/dL. Karena adanya gangguan produksi dan atau efektivitas insulin oleh pankreas, maka terjadilah peningkatan kadar glukosa dalam darah. Peningkatan ini dapat mengganggu berbagai sistem di dalam tubuh. Kelebihan gula di dalam darah akan menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan dalam darah tersebut melimpah ke sistem urin.
Penyakit diabetes mellitus sering disebut dengan penyakit gula atau kencing manis. Sebab air seni penderita diabetes memang manis sehingga dikerumuni semut. Hal ini terjadi karena kandungan gula dalam darah melebihi ambang batas, dibuang bersama air seni melalui ginjal. Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan komplikasi pada gangguan ginjal, fungsi penglihatan dan penyakit lain. Itulah sebabnya penderita diabetes melitus menjadi tidak bebas lagi dalam mengonsumsi makanan. Penderita diabetes perlu membatasi jumlah karbohidrat, karena asupan karbohidrat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dibandingkan dengan makanan lain. Banyak makanan yang harus dihindari, misalnya gula pasir, gula merah, sirup, selai, permen, susu kental manis, kue, dodol, fast food, goreng-gorengan, ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan atau dikalengkan.
Diabetes Mellitus
artinya gula madu. Akibat malafungsi didalam tubuh, diabetes terjadi
karena tubuh tidak mampu mengubah makanan menjadi energi. Ini adalah
kondisi dimana kita memiliki kadar gula darah (glukosa) yang tinggi
dalam tubuh kita. Ini adalah sebuah penyakit kronis, yang dapat
dikendalikan tetapi tidak dapt disembuhkan.Hal tersebut menyebabkan kadar gula darah meningkat melebihi batas normal, (sekitar 80 mg% saat puasa, dan 120 mg% 2 jam setelah makan). Yang lebih buruk lagi, penderita bisa mengalami rasa tidak nyaman pada perut, pandangan kabur, sulit bernapas atau merasa lelah, dan pusing. Hiperglikemia bisa diatasi dengan mengonsumsi minuman bebas gula, atau cairan tanpa kafein. Mengonsumsi karbohidrat yang tinggi juga berpeluang meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah akan meningkat, merusak jaringan saraf tepi dan otonom di seluruh tubuh, serta memicu hipertensi, stroke, serangan jantung, kebutaan, dan kerusakan ginjal. Usia diatas 40 tahun, lebih beresiko menderita penyakit diabetes.
Diyakini bahwa kelebihan lemak dalam tubuh dapat mengganggu kerja normal fungsi insulin, yaitu hormon yang dilepaskan oleh pankreas. Hormon tersebut merupakan zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah pada kondisi yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi, atau disimpan sebagai cadangan energi. Pada saat melakukan aktivitas fisik, kadar gula darah bisa menurun, karena otot menggunakan glukosa untuk energi.
Selain menyalurkan glukosa ke dalam tubuh, insulin juga membantu pembentukan jaringan otot dan lemak dengan menyimpan glukosa dalam bentuk glukogen sebagai cadangan energi dalam tubuh. Apabila produksi insulin cukup dan bekerja dengan efektif, kadar glukosa dalam darah dipertahankan pada kisaran 60-115 mg/dL. Karena adanya gangguan produksi dan atau efektivitas insulin oleh pankreas, maka terjadilah peningkatan kadar glukosa dalam darah. Peningkatan ini dapat mengganggu berbagai sistem di dalam tubuh. Kelebihan gula di dalam darah akan menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan dalam darah tersebut melimpah ke sistem urin.
Penyakit diabetes mellitus sering disebut dengan penyakit gula atau kencing manis. Sebab air seni penderita diabetes memang manis sehingga dikerumuni semut. Hal ini terjadi karena kandungan gula dalam darah melebihi ambang batas, dibuang bersama air seni melalui ginjal. Diabetes merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan komplikasi pada gangguan ginjal, fungsi penglihatan dan penyakit lain. Itulah sebabnya penderita diabetes melitus menjadi tidak bebas lagi dalam mengonsumsi makanan. Penderita diabetes perlu membatasi jumlah karbohidrat, karena asupan karbohidrat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dibandingkan dengan makanan lain. Banyak makanan yang harus dihindari, misalnya gula pasir, gula merah, sirup, selai, permen, susu kental manis, kue, dodol, fast food, goreng-gorengan, ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan atau dikalengkan.
Secara normal tubuh kita mengubah makanan yang kita konsumsi menadi gula atau glukosa, yang digunakan untuk memproduksi energi. Hal ini dilakukan oleh pankreas, suatu organ yang terletak dekat lambung. Pankreas membuat suatu hormon yang disebut insulin, meletakkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel, yang dengan demikian memungkinkan glukosa memasuki insulin. Insulin bertindak sebagai kunci membuka reseptor agar glukosa memasuki sel. Sel-sel itu kemudian mengolah glukosa untuk memberikan energi pada tubuh.
Pankreas membuat insulin dalam jumlah yang cukup, tetapi karena sebab-sebab tertentu , insulin tidak efektif dalam menyalurkan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Kelainan seperti ini disebut resistensi insulin. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor ;
- Jumlah reseptor pda setiap sel lebih rendah dibandingkan normalnya
- Insulin tidak dapat melekatkan dirinya pada reseptor.
- Insulin yang dihasilkan bisa saja cacat
- Seiring berjalannya waktu, kemampuan pankreas dalam memproduksi insulin akan menurun.
Cara Mengatasi Kencing Manis
Faktor-faktor genetika diduga memiliki potensi dan pengaruh dalam
perkembangan diabetes, sebenarnya diabetes bukanlah penyakit turunan.
Beberapa pemicu tertentu dianggap bertanggung jawab terhadap unculnya
penyakit diabetes. Pemicu tersebut adalah “warisan perilaku dari
lingkungan aibat pola makan yang berlebihan”, yang sudah diterapkan
bertahun-tahun lamanya.
Karena diabetes sulit untuk disembuhkan sepenuhnya, maka bagi mereka yang telah divonis menderita diabetes, sebaiknya mengubah gaya hidup, terutama pola makan. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula, seperti kue, sirup, soft drink, dan permen. Kurangi porsi nasi, perbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar yang tidak terlalu manis. Berolahragalah secara rutin 3-4 kali seminggu sampai mengeluarkan keringat. Hindari stres, kecemasan yang berlebihan, atau depresi. Pengendalian faktor resiko merupakan kunci utama. Tanpa perbaikan pola makan, olahraga dan pengobatan, dapat dipastikan berbagai komplikasi penyakit lain akan menyertainya.
Berikut adalah gejala-gejala penyakit diabetes, yaitu :
1. Sering buang air kecil terutama dimalam hari
2. Beberapa bagian tubuh terasa kesemutan (baal atau hilangnya rasa raba) akibat gangguan pada jaringan bawah kulit
3. Cepat merasa lapar dan haus
4. Berat badan menurun, tetapi nafsu makan bertambah
5. Cepat merasa lelah dan mengantuk
6. Mudah timbul bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama
7. Gatal-gatal terutama pada kelamin bagian luar
8. Gairah seks menurun
9. Penglihatan kabur disertai dengan seringnya berganti kaca mata.
Olahraga dapat menjaga kestabilan gula darah, kestabilan berat badan, menambah stamina, mengontrol tekanan darah, pembuluh darah, dan jantung, serta terbebas dari stres. Pilihlah jenis olahraga yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda dan jogging. Lakukan secara bertahap, misalnya 5-10 menit selama tiga kali dalam seminggu. Jika sudah fit, boleh ditambah lagi waktunya. Gunakan sepatu olahraga yang nyaman. Agar dapat menikmati manfaat dari olahraga ini, ajaklah anggota keluarga untuk berpartisipasi.
Berkonsultasilah secara berkala kepada dokter, dan disiplinlah dalam pengobatan. Kelola faktor resiko lain seperti hipertensi, kadar lemak darah, dan lain-lain. Bagi yang memiliki resiko tinggi, periksakanlah glukosa darah minimal setahun sekali. Diet rendah gula sesuai anjuran dokter atau ahli gizi merupakan langkah awal untuk mengendalikan diabetes. Terapi nutrisi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan gula tubuh dan karbohidrat yang aman. Diet dipadu dengan olahraga teratur merupakan cara efektif mengurangi berat badan, menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan resiko terkena serangan jantung, serta memacu pengaktifan produksi insulin.
Karena diabetes sulit untuk disembuhkan sepenuhnya, maka bagi mereka yang telah divonis menderita diabetes, sebaiknya mengubah gaya hidup, terutama pola makan. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula, seperti kue, sirup, soft drink, dan permen. Kurangi porsi nasi, perbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar yang tidak terlalu manis. Berolahragalah secara rutin 3-4 kali seminggu sampai mengeluarkan keringat. Hindari stres, kecemasan yang berlebihan, atau depresi. Pengendalian faktor resiko merupakan kunci utama. Tanpa perbaikan pola makan, olahraga dan pengobatan, dapat dipastikan berbagai komplikasi penyakit lain akan menyertainya.
Berikut adalah gejala-gejala penyakit diabetes, yaitu :
1. Sering buang air kecil terutama dimalam hari
2. Beberapa bagian tubuh terasa kesemutan (baal atau hilangnya rasa raba) akibat gangguan pada jaringan bawah kulit
3. Cepat merasa lapar dan haus
4. Berat badan menurun, tetapi nafsu makan bertambah
5. Cepat merasa lelah dan mengantuk
6. Mudah timbul bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama
7. Gatal-gatal terutama pada kelamin bagian luar
8. Gairah seks menurun
9. Penglihatan kabur disertai dengan seringnya berganti kaca mata.
Olahraga dapat menjaga kestabilan gula darah, kestabilan berat badan, menambah stamina, mengontrol tekanan darah, pembuluh darah, dan jantung, serta terbebas dari stres. Pilihlah jenis olahraga yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda dan jogging. Lakukan secara bertahap, misalnya 5-10 menit selama tiga kali dalam seminggu. Jika sudah fit, boleh ditambah lagi waktunya. Gunakan sepatu olahraga yang nyaman. Agar dapat menikmati manfaat dari olahraga ini, ajaklah anggota keluarga untuk berpartisipasi.
Berkonsultasilah secara berkala kepada dokter, dan disiplinlah dalam pengobatan. Kelola faktor resiko lain seperti hipertensi, kadar lemak darah, dan lain-lain. Bagi yang memiliki resiko tinggi, periksakanlah glukosa darah minimal setahun sekali. Diet rendah gula sesuai anjuran dokter atau ahli gizi merupakan langkah awal untuk mengendalikan diabetes. Terapi nutrisi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan gula tubuh dan karbohidrat yang aman. Diet dipadu dengan olahraga teratur merupakan cara efektif mengurangi berat badan, menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan resiko terkena serangan jantung, serta memacu pengaktifan produksi insulin.
Pencegahan Kencing Manis
Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau bisa juga dambil setelah makan. Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas 65 tahun. Sebaiknya, pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan setelah makan.
Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil.
Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa lalu penderita meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.
Agar diabetes mellitus tidak sampai menyerang kita, kita perlu melakukan beberapa pencegahan. Ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu :
Pertama, pencegahan primer diterapkan untuk kelompok yang berpotensi terkena penyakit ini, meliputi usia di atas 45 tahun, berat badan lebih ideal (gemuk), ada garis keturunan, abortus berulang, serta infertilitas. Cara mencegahnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, membiasakan pola hidup sehat, tidak merokok, olahraga teratur dan terukur, serta menghindari junk food. Menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan berolahraga. Menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah. Memperbaiki peredaran dalam tubuh. Mengurangi stres dan mengawasi berat badan.
Kedua, pencegahan sekunder dengan melakukan deteksi dini dan terapi untuk menghindari penyakit lain yang berakibat fatal sampai kematian, yaitu dengan mengikuti tes penyaring gula darah, menjaga kesehatan gigi-mulut, kuku, kulit, mata, kelainan diet menyenangkan, serta melakukan pemeriksaan umum 6-12 bulan.
Ketiga, dengan rehabilitasi medis, fisik dan mental, perawatan menyeluruh, dan konsumsi obat-obatan. Hal yang lebih penting lagi ialah adanya motivasi untuk sembuh serta dukungan dari keluarga.
Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa lalu penderita meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.
Agar diabetes mellitus tidak sampai menyerang kita, kita perlu melakukan beberapa pencegahan. Ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu :
Pertama, pencegahan primer diterapkan untuk kelompok yang berpotensi terkena penyakit ini, meliputi usia di atas 45 tahun, berat badan lebih ideal (gemuk), ada garis keturunan, abortus berulang, serta infertilitas. Cara mencegahnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, membiasakan pola hidup sehat, tidak merokok, olahraga teratur dan terukur, serta menghindari junk food. Menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan berolahraga. Menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah. Memperbaiki peredaran dalam tubuh. Mengurangi stres dan mengawasi berat badan.
Kedua, pencegahan sekunder dengan melakukan deteksi dini dan terapi untuk menghindari penyakit lain yang berakibat fatal sampai kematian, yaitu dengan mengikuti tes penyaring gula darah, menjaga kesehatan gigi-mulut, kuku, kulit, mata, kelainan diet menyenangkan, serta melakukan pemeriksaan umum 6-12 bulan.
Ketiga, dengan rehabilitasi medis, fisik dan mental, perawatan menyeluruh, dan konsumsi obat-obatan. Hal yang lebih penting lagi ialah adanya motivasi untuk sembuh serta dukungan dari keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar