24 September
Masyarakat bawah juga harus di pikirkan
Sidongayah NEWS -- Roda aktifitas Pelabuhan Rakyat Sedayulawas beberapa
tahun terakhir yang sempat tidak ada nafas aktivitas, belakangan ini sudah
mulai menggeliat kembali, ini dengan adanya beberapa aktivitas masuknya kapal-kapal
tag boot atau tongkang yang mulai sandar di Pelabuhan ini, sampai kegiatan
pemotongan kapal.
Dan saat ini Pelabuhan rakyat yang dulunya lebih banyak
aktivitasnya untuk pelabuhan bongkar kayu dari Kalimantan, setelah vakum
beberapa tahun, mulai aktif lagi dengan di gunakannya fungsi pelabuhan rakyat
ini untuk menampung besi-besi dari bekas kapal-kapal karam sepanjang pesisir
dari Surabaya sampai ke barat.
Besi-besi tua dan karatan yang di ambil dari kapal-kapal
karam di tampung dan di potong di pelabuhan ini. Ada pertanyaan, kenapa
besi-besi ini di tampung di pelabuhan rakyat Sedayulawas Lamongan ini.?
Padahal sebenarnya otoritas yang mengerjakan kegiatan ini
berasal dari Surabaya. Warga yang peduli akan perkembangan desa sempat
mempertanyakan dan mempergunjingkan akan kegiatan di pelabuhan ini. Bagaimana
dampak baik buruknya untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar pelabuhan.
Penulusaran yang kami dapat menunjukkan bahwa kegiatan ini
di kerjakan oleh kekuatan-kekuatan besar baik dari propinsi dan sebagaian
pejabat serta orang-orang mantan pengusaha di pelabuhan ini dahulunya.
Sangat di sayangkan apabila kegiatan ini tidak menyentuh
atau memanfaatkan sama sekali orang-orang dari warga kalangan bawah sekitar
pelabuhan ini alias kuli angkut yang dulu juga ikut menghiasi kesemarakan
perputaran roda ekonomi di pelabuhan ini pada saat masih ada bongkar muat kayu
dari Kalimantan. Seharusnya pihak-pihak yang saat ini masih menggantungkan asap
dapurnya bisa mengepul dari pelabuhan
ini, terutama para orang-orang atas di lingkup pelabuhan memikirkan orang-orang
kecil ini juga, jangan hanya memikirkan perutnya sendiri. [bersambung]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar