Senin, 25 November 2013

Benda-benda Ini Ketahuan Disamarkan Jadi Alat Sadap di KBRI

25 November
Sidongayah - Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) juga bertugas melakukan pengecekan dan penyisiran di semua KBRI di dunia. Hasilnya, banyak alat sadap yang tersembunyi di KBRI. Beberapa di antaranya melalui alat ini.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi dalam acara coffee morning bersama pemimpin redaksi dan redaktur media nasional di kantor Lemsaneg, Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013). Djoko enggan mengungkapkan KBRI di negara mana saja, namun lembaganya, termasuk dia sendiri pernah menemukan alat sadap tersamar. 





"Kami bersama BIN dan Kemlu memiliki tim terpadu yang bertugas keliling perwakilan kita di seluruh dunia, untuk mengecek apakah ditemukan alat penyadap tadi," jelas Djoko.

"Namun kita tidak bisa memastikan siapa yang menaruhnya," imbuhnya.

Ternyata tim terpadu itu menemukan banyak KBRI dipasangi alat sadap tersamar dan tersembunyi seperti yang dijelaskan Djoko berikut ini:

Alarm Kebakaran
"Ada alat untuk alarm kebakaran, ternyata setelah kita cek, ada kabel yang tersambung dengan jaringan line telepon di kediaman Pak Dubes, itu sekitar tahun 2004-2005," kata Djoko.

Plafon Ruang Dubes
Saat itu, Djoko sendiri yang hendak memeriksa ruang kerja dubes. Sang dubes sempat mengatakan bahwa negara tempatnya bertugas adalah sahabat Indonesia. "Yakinlah, tidak ada alat-alat itu," kata Djoko menirukan dubes itu.

Kenyataannya, alat sadap itu ditemukan di atas plafon ruangan sang dubes. "Di atas meja Pak Dubes, di atas plafon, kita gergaji ada alat sadap. Lagi-lagi kita tidak tahu, siapa yang memasang," tuturnya.

Di KBRI lain lagi, Lemsaneg bahkan pernah menemukan transmitter atau alat-alat sadap ini dicor langsung di plafon ruang rapat KBRI. "Di plafon ada metal-metal begitu, ternyata setelah kita cek, 100 persen itu transmitter, dicor langsung di ruang rapat," tuturnya.

Serbuk Misterius
Ini bukan alat untuk menyamarkan alat sadap, melainkan dicurigai menjadi modus memasang alat sadap di KBRI. Pernah di satu KBRI, ada serbuk misterius yang dikirimkan. Seluruh personel KBRI disuruh keluar, termasuk Atase Pertahanan. Sebagai gantinya, polisi dan tentara negara di KBRI itu masuk untuk menyisir.

"Kita bukan sok menuduh, tapi mungkin saja ketika itu justru dimanfaatkan mereka untuk memasang alat-alat (sadap) yang mereka inginkan. Dan bubuk ini bisa dikondisikan," kata Djoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar